Sabtu, 25 April 2015

Sistem Saraf dan Sistem Pernafasan




Sistem Saraf dan Sistem Pernafasan
LAPORAN PRATIKUM STRUKTUR HEWAN

Tujuan             : Mengetahui ciri-ciri yang tampak pada organ-organ saraf dan pernafasan
A.     Hasil Pengamatan
No.
Gambar Pengamatan
Gambar Tangan
Gambar Referensi
1.
Cerebrum
Description: E:\PRAKTIKUM S3\PRAK SH\6\cerebrum.jpg

Description: E:\PRAKTIKUM S3\PRAK SH\6\ref\cerebrum_40x_PC231469labeled.JPG
Keterangan: 1. Lapisan molekular 2. Substansi grisea 3. Substansi alba
2.
Spinal Cord
Description: E:\PRAKTIKUM S3\PRAK SH\6\spinal cord.jpg

Description: E:\PRAKTIKUM S3\PRAK SH\6\ref\spinal.jpg
Keterangan: 1. Kanal pusat 2. Substansi grisea 3. Substansi alba
3.
Trakea
Description: E:\PRAKTIKUM S3\PRAK SH\6\trakea.jpg

Description: E:\PRAKTIKUM S3\PRAK SH\6\ref\trakea.jpg
Keterangan:1. Jaringan epitel 2. Jaringan ikat 3.Sel goblet 4. Perikondrium 5. Kartilago hialin
4.
Cerebellum
Description: E:\PRAKTIKUM S3\PRAK SH\6\cerebellum.jpg

Description: E:\PRAKTIKUM S3\PRAK SH\6\ref\cerebellum_40x_lbd.JPG
Keterangan: 1. Lamina molekular 2. Lapisan parkinje 3. Substansi alba 4. Lapisan sel-sel glandula
5.
Rongga Hidung
Description: E:\PRAKTIKUM S3\PRAK SH\6\hidung.jpg

Description: E:\PRAKTIKUM S3\PRAK SH\6\ref\rongga.jpg
Keterangan: 1. Silia 2. Sel goblet 3. Membran basal
6.
Paru-paru
Description: E:\PRAKTIKUM S3\PRAK SH\6\paru.jpg

Description: E:\PRAKTIKUM S3\PRAK SH\6\ref\paru-paru.jpg
Keterangan: 1. Alveolus 2. Jaringan epitel 3. Bronkus 4. Serabut retikulin

B.     Pembahasan
Pada praktikum tentang sistem saraf ada 3 preparat yang diamati, yaitu cerebrum, spinal cord, dan cerebellum. Sedangkan pada pengamatan tentang sistem pernafasan ada 3, yaitu trakea, rongga hidung, dan paru-paru.

Pada pengamatan pertama yaitu preparat cerebrum. Struktur bagiannya tersusun dari lapisan molekular, substansi grisea, dan substansi alba. Berdasarkan teori yang ada, lapisan molekular tersusun dari akson-akson yang tidak bermielin, sunstansi grisea berwarna keabuan karena tersusun dari sel parkinje, sedangkan substansi alba berwarna lebih putih karena mengandung akson-akson yang bermielin. Pada substansi grisea terdapat badan sel neuron dan juga dendrit, karena berfungsi untuk mengirimkan implus (Mescher, 2011).

Pengamatan kedua pada spinal cord. Strukturnya tersusun dari kanal pusat, substansi alba, dan substansi grisea. Berdasarkan teori yang ada, substansi alba mengandung akson-akson yang bermielin, sedangkan substansi grisea mengandung sel parkinje yang ukurannya lebih besar dibanding dengan sel-sel lainnya. Letak substansi alba adalah di bagian luar dari substansi grisea. Hal tersebut disebabkan karena spinal cord berfungsi untuk mengirimkan rangsangan dari sum-sum tulang belakang ke otak, dan dari otak ke sumsum tulang belakang (Mescher, 2011).

Selanjutnya yaitu pengamatan pada trakea. Trakea tersusun dari jaringan epitel, jaringan ikat, sel goblet, perikondrium, dan kartilago hialin. Berdasarkan teori yang ada, jaringan epitel yang ada yaitu berjenis epitel berlapis banyak semu bersilia dengan sel-sel gadda. Adanya struktur kartilago hialin yang berbentuk seperti huruf C sesuai dengan fungsinya yaitu agar mampu menahan tekanan supaya lumen pada trakea tidak tertutup dan selalu terbuka (Nurcahyani, 2005).

Lalu pengamatan pada cerebellum. Strukturnya tersusun dari lamina molekular, lapisan purkinje, substansi alba, dan lapisan sel-sel glandula. Berdasarkan teori yang ada, lapisan molekular tersusun dari akson-akson yang tidak bermielin, substansi alba berwarna lebih putih karena mengandung akson-akson yang bermielin, sedangkan substansi grisea berwarna keabuan karena tersusun dari sel-sel parkinje. Pada substansi alba tidak terdapat badan sel neuron, namun terdapat mikroglea. Struktur yang demikian dimaksudkan karena mikroglea berfungsi sebagai pelindung sel-sel saraf (Nurcahyani, 2005).

Pengamatan kelima pada rongga hidung. Strukturnya tersusun dari silia, sel goblet, dan membran basal. Berdasarkan teori yang ada, rongga hidung merupakan salah satu bagian utama dari saluran udara di dalam tubuh. Silia terletak paling luar dimaksudkan karena fungsinya sebagai penyaring kotoran-kotoran yang ikut masuk melalui udara ke dalam rongga hidung (Mescher, 2011).

Pengamatan yang terakhir yaitu pada paru-paru. Strukturnya tersusun dari alveolus, bronkus, jaringan epitel, dan serabut retikulin. Berdasarkan teori yang ada,  serabut retikulin pada paru-paru tersusun dari pembuluh darah dan kolagen. Jaringan epitel yang terdapat pada bronkus adalah epitel silinder berlapis semu bersilia. Adanya struktur epitel tersebut pada paru-paru dikarenakan sesuai dengan fungsi paru-paru yaitu sebagai salah satu bagian dari sitem pernafasan, jaringan epitel yang bersilia berfungsi untuk menyaring kembali kotoran-kotoran yang ikut masuk ke dalam paru-paru melalui udara yang dihirup (Mescher, 2011).
Pembahasan selanjutnya yaitu tentang sel-sel saraf. Neuron adalah sel-sel yang ditemukan dalam sistem saraf yang disebut sel-sel saraf. Sel-sel saraf tersusun dari sel-sel khusus yang dirancang untuk merangsang sel-sel lain dalam tubuh agar dapat berkomunikasi. Sel-sel ini bersifat excitable, yang akan berfungsi apabila menggunakan rangsangan listrik. Melalui ‘pesan’ listrik yang dikenal sebagai potensial aksi, neuron dapat melakukan tindakan dalam sel target mereka. Neuron terbagi dalam tiga kelas fungsional yang berasal dari jumlah ekstensi sel yang ditemukan pada badan sel, atau soma; antara lain unipolar, bipolar, dan multipolar. Sel-sel neuron saraf unipolar memiliki satu ekstensi yang terhubung ke soma tersebut, dan sering digunakan dalam aferen (melibatkan indra) fungsi sistem saraf. Neuron bipolar memiliki dua proyeksi, dan digunakan dalam deteksi arti khusus, seperti dalam bau dan penglihatan. Neuron multipolar memiliki banyak ekstensi sel, termasuk dendrit (menerima jalur), dan biasanya satu akson (memberikan jalur) (Cahyadi, 2012).
Pembahasan tentang struktur substansi alba dan grisea. Pertama substansi alba mengandung akson-akson yang bermielin, berfungsi menghantarkan impuls menuju ke otak dan dari otak ke efektor. Substansi grissea mengandung serat-serat saraf yang tidak bermielin dan sinapsis. Bagian Substansi grissea dibedakan menjadi dua, yaitu akar dorsal dan akar ventral. Di dalam akar dorsal terdapat saraf sensori/aferen yang dendritnya berhubungan dengan reseptor. Akar ventral mengandung badan sel saraf motor/eferen yang membawa impuls dari otak ke efektor (Anonim, 2009).
Ada 3 macam saraf, yaitu sensorik, motorik dan penghubung. Pertama, sel saraf sensorik adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera dan meneruskan rangsangan ke sistem saraf pusat. Lalu, sel saraf motorik adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang. Dan sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf motorik. Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan. Hubungan antara saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti benjolan dengan kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach) dan enzim kolinesterase. Zat-zat tersebut berperan dalam mentransfer impuls pada sinapsis (Jalmo, 2005).
Description: E:\PRAKTIKUM S3\PRAK SH\6\ref\saraf.jpg
Bagian-bagian otak yaitu terdiri dari 4 bagian, antara lain: Cerebrum (Otak Besar), Cerebellum (Otak Kecil), Brainstem (Batang Otak), dan Limbic System (Sistem Limbik). Bagian pertama yaitu Cerebrum, merupakan bagian terbesar dari otak manusia. Cerebrum merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan oleh kualitas bagian ini (Anonim, 2013).

Selanjutnya Cerebellum, terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya (Anonim, 2013).

Yang ketiga Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari) saat datangnya bahaya (Anonim, 2013).

Dan yang terakhir yaitu Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat kerah baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah. Bagian otak ini sama dimiliki juga oleh hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak mamalia. Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik. Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang (Anonim, 2013).

Pembahasan terakhir tentang sel olfaktori. Hidung merupakan sarana penciuman bau bagi manusia. Di dalam hidung terdapat sel-sel reseptor pembau yang disebut sel-sel olfaktori. Sel-sel olfaktori merupakan modifikasi sel saraf dan sel biasa. Sel-sel olfaktori mamiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut dan terletak di dalam celah sempit di langit-langit rongga hidung yaitu pada lapisan sel-sel epitel di selaput lendir hidung. Oleh karena itu, sel-sel olfaktori selalu basah oleh lendir untuk menjaga kepekaannya dan melarutkan molekul-molekul bau sehinggal dapat dicapai oleh silia-silia sel olfaktori di dalam selaput lendir. Pada ujung sel yang lain terdapat modifikasi berupa tonjolan akson yang membentuk berkas dan disebut saraf otak (nervus olfaktori). Saraf ini akan menembus tulang tapis dan masuk ke dalam otak manusia untuk mengirimkan rangsangan bau yang di dapatkan (Himil, 2011).
C.     Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil praktikum, antara lain:
1.      Cerebrum tersusun atas lapisan molekular, substansi drisea, dan substansi alba. Cerebrum berfungsi sebagai bagian yang digunakan manusia untuk berfikir dalam kehidupan.
2.      Spinal cord tersusun atas kanal pusat, substansi alba, dan substansi grisea. Spinal cord berfungsi untuk mengirimkan rangsang ke otak atau dari otak ke sum-sum tulang belakang.
3.      Trakea tersusun atas jaringan epitel, jaringan ikat, perikondrium, sel goblet, dan kartilago hialin. Kartilago hialin berbentuk seperti huruf C agar menjaga lumen tetap terbuka.
4.      Cerebellum tersusun atas lamina molekular, lapisan purkinje, substansi alba, dan lapisan sel-sel glandula.
5.      Rongga hidung tersusun atas silia, sel goblet, dan membran basal. Struktur silia berfungsi untuk menyaring kotoran yang iku masuk bersama udara.
6.      Paru-paru tersusun atas alveolus, bronkus, jaringan epitel, dan serabut retikulin. Serabut retikulin mengandung pembuluh darah dan kolagen.
D.    Daftar pustaka

Anonim. 2009. Sistem Saraf. Dinduh dari http://daon-daon.blogspot.com pada Minggu, 26 Oktober 2014 pukul 10:30 WIB.
Anonim 2013. Fungsi Otak. Diunduh dari http://www.aktivasiotak.com pada Minggu, 26 Oktober 2014 pukul 10:00 WIB.
Cahyadi. 2012. Histologi Sistem saraf Pusat. Diunduh dari http://cahyadiblogsan.blogspot.com pada Sabtu, 25 Oktober 2014 pukul 08:00 WIB.
Himil. 2011. Indera Pembau Olfactory. Diunduh dari http://fivevhimil.blogspot.com pada Sabtu, 25 Oktober 2014 pukul 08:50 WIB.
Jalmo, Tri. 2005. Struktur Hewan. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Mescher, Anthony L. 2011. Hitologi Dasar JUNQUEIRA Edisi 12. EGC. Jakarta.
Nurcahyani, Nuning. 2005. Struktur dan Perkembangan Hewan. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar